Sudah lebih kurang dari dua bulan yang lalu, hampir semua guru yang ngajar di sekolah gue pada tanya, "Kemana kalian setelah lulus nanti?". Pertanyaannya simple emang, tapi yang ditanya itu bisa-bisa pusing tujuh keliling.
Iya memang. Sebagai siswa kelas XII SMA, gue dan anak-anak lain memang harus sudah mempunyai plan, mau kemana setelah lulus. Dari sekian banyak anak yang gue mintain jawaban atas pertanyaan itu, rata-rata dari mereka menjawab untuk lanjut kuliah.
Kuliah memang menjadi idaman bagi banyak sekali pelajar. Mereka bisa memilih berbagai macam program studi yang sesuai dengan bakat dan keinginan mereka di berbagai universitas juga. Setelah sekian lama pencarian bakat dan minat mereka sejak menginjak bangku sekolah dasar hingga SMA, akhirnya mereka bisa dengan bebas mengutarakan dan menentukannya setelah lulus SMA ini.
Sejak beberapa waktu silam juga, guru-guru yang mengajar di kelas gue ngasih berbagai macam wejangan dan nasihat, yang intinya jangan sampai salah pilih program studi waktu kuliah nanti. Tapi dari sekian banyak nasihat itu, gue tertarik sama nasihat yang dikasih sama wali kelas gue sendiri.
Jadi, beliau berkata "Pokoknya setelah lulus nanti jangan sampai menanggur! Terserah apa yang kalian lakukan setelah nanti. Mau lanjut kuliah, kerja, nikah, atau apapun itu, usahakan jangan sampai menanggur!"
Iya, jangan sampai nganggur. Dari hasil pengamatan gue sejak dulu juga, orang yang menanggur itu pasti tidak akan sukses nantinya. Bagaimana tidak, pengangguran itu pasti orang yang malas, sedangkan syarat utama agar menjadi seorang yang sukses adalah giat bekerja dan jangan malas. Iya kan?
Menganggur memang nikmat, untuk beberapa hal. Kita tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk bekerja, untuk memikirkan pekerjaan. Jadi kita bisa merilekskan diri, serileks-rileksnya.
Tapi hati-hati ketagihan buat nganggur. Udah gue sebutin di atas, kalau sampai kelamaan nganggur kita ga akan sukses. Bahkan nganggur sebentar saja, bisa membuat kita rugi. Gue udah pernah rasain enaknya nganggur dan akibatnya beberapa tahun lalu.
Jadi ceritanya waktu gue SMP kelas IX, menjelang UN. Gue waktu itu udah dikasih tahu tentang ujian praktek seni, yang disuruh buat lukisan. Gue dikasih tahu itu cukup lama, lebih kurang dua setengah bulan sebelum hari pengumpulan. Pelajaran seni gue di SMP itu cuma terfokus ke seni rupa aja, sedangkan gue ga bisa apapun tentang lukis-melukis. Udah gue persiapin juga alat dan bahannya. Kanvas, kuas, cat minyak, palet, udah ada semua, tinggal pakenya. Tapi karena gue berpikiran gue ga bisa ngelukis, jadi ya gue biarin tuh tugas ngelukis. Otomatis gue nganggur. Dan karena gue udah ngerasain nikmatnya nganggur, sampai-sampai tugas lain juga ikut gue biarin! Sejak saat itulah, gue jadi anak yang agak males. Kalau ga dipaksa buat ngerjain itu, gue pasti ya ga akan ngerjain.
Kembali ke cerita. Singkat cerita, udah H-7 pengumpulan. Gue gelagapan, tugas ngelukis gue belom gue sentuh sama sekali! Ya udah. Dalam waktu seminggu penuh itu, gue buat ngerjain tuh tugas ngelukis, yang otomatis gue mengesampingkan tugas-tugas gue yang lain, lagi. Dan hasilnya, semua tugas-tugas gue ga maksimal hasilnya, meskipun itu udah selesai pada hari H. Ckckck...
Wali kelas gue juga berkata, "Nganggur itu emang enak. Tapi hati-hati sama akibatnya." Akibatnya nganggur, ya ngerti sendiri lah dari cerita pengalaman gue di atas. Tugas-tugas jadi terbengkalai. Jadi, jangan sampai terbengkalai juga sama rasa nikmat yang bikin kecanduan yang dihasilkan dari nganggur.
---
Sumber gambar:
---
Nganggur emang bikin ketagihan. Gara-gara libur yg kelamaan, cuma bisa ngebangke di rumah nih.
BalasHapusternyata gak cuma narkoba aja yang bisa bikin candu, tapi juga nganggur. kenapa gak ditangkep aja yang nganggur biar gak ketagihan sih~
BalasHapusbahaya banget itu!
BalasHapus